Thursday, July 31, 2008
Kamp Pemuda GKI Sinode (W) JaTim 2008
Minggu-Selasa 27-29 Juli 2008;
Lega, mungkin itu kata yang tepat mewakili selesainya kamp pemuda GKI Jatim kemaren, betapa tidak perjuangan melelahkan mulai tahun 2004 (setidaknya itu yang dikatakan
Wahyudi Ketua kamp) akhirnya terwujud juga, dan terbayar lunas dengan sebuah harapan untuk pemuda GKI Jatim yang lebih efektif lagi untuk pekerjaanNya di dunia, Amin.
Persiapan yang tidak mudah :
Merencanakan sebuah pertemuan/ conference/ kamp untuk seluruh pemuda GKI di Jawa Timur (± 30 Gereja termasuk bajem dan pos).
Dengan panitia dari berbagai macam GKI (setidaknya 15 GKI),belum lagi berbagai pelayanan mereka di KPJS (Komisi Pemuda Jemaat Setempat)
Tingkat kesulitan yang bertambah dengan kultur bergereja kita yang penuh dengan budaya organisasi yang teratur..
so... yakinlah bahwa perjuangan ini bukanlah perjuangan yang sederhana tetapi sekali lagi bersyukur kalau Tuhan tempatkan dan tetapkan orang2 yang terus punya hati untuk adanya kesatuan Pemuda/i GKI se Jatim
Sekilas tentang kamp ini :
Wacana kamp ini bermula dari kerinduan sekelompok pemuda GKI Jatim untuk adanya sebuah jaringan pemuda GKI Jatim. Dari beberapa kali acara kebersamaan (persekutuan, perayaan Natal, dll) akhirnya timbul sebuah keinginan untuk adanya "youth conference" pemuda GKI jatim. Proposal pun disusun, dan setelah melalui proses yang berliku, melelahkan tetapi patut untuk dijalani (-Kata pengantar buku Acara)akhirnya muncullah
kamp ini yang di desain untuk embrio sebuah jejaring pemuda GKI Jatim yang akan dilanjutkan dengan berbagai pelatihan2.
Dalam struktur organisasi kamp ini diwadahi oleh Komisi Pemuda GKI Klasis. Klasis Madiun, Bojonegoro, dan Banyuwangi. Masing-masing klasis mengirimkan 30 perwakilan terdiri dari Pengurus dan/atau BPH KPJS dan pengurus klasis.
Jalannya kamp:
Hari Minggu, peserta dari berbagai gereja datang dengan model perjalanan mereka masing masing.(cth, peserta dari GKI Jember harus naik Travel -pindah bis- pindah angkot dan akhirnya harus naik ojek...hmm perjalanan yang berliku ;P) Sayang ada beberapa GKI yang tidak mengirimkan wakilnya, peserta terbentang dari GKI Madiun dan paling jauh adalah GKI Banyuwangi di ujung timur Pulau Jawa.
Setelah daftar ulang dan foto untuk keplek, acara dibuka dengan perkenalan kontingen, dengan multimedia yang baik, peserta diajak berkeliling Jatim lewat panduan Goggle Earth. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi 1 tentang "Komuni-kasih" bagaimana kita bisa menembus sulitnya berkomunikasi dalam konteks pelayanan kita di GKI dengan berbagai macam proses birokrasi dan komunikasi (rapat ,red) yang ada. Di sana kita diajak untuk berperan sebagai pengurus komisi pemuda dan ada juga yang mencoba memposisikan dirinya sebagai MJ dengan segala pola pikirnya. Pembicara sesi sedianya adalah Bpk Takim A dari DPP SDM Sinwil Jatim, namun karena kondisi kesehatan yang
kurang baik maka digantikan oleh Bp Wahyudi L, juga dari DPP SDM.
Hari Kedua diwalai dengan saat teduh kelompok per kamar.Kemudian sesi tentang "Siapa dan dimana kita" bercerita tentang posisi GKI dan segala keunikan dan ke khas-annya, semoga saja dengan semakin mengenal maka kita isa memberikan penghayatan yang tepat. Sesi ini dibawakan oleh Pdt.Timotius Wibowo dari GKI Resud. Setelah itu diadakan outdoor activity, lewat kegiatan inilah keakraban itu dibangun sambil terus belajar tentang banyak poin2 pembelejaran.Lewat outbond inilah peserta peserta mulai menunjukkan "wajah2 aslinya" ;)
Sesi malam hari dibawakan dengan apik oleh Pdt Lindawati Mismanto (GKI Manyar). Pada sesi itu saya berkesempatan menjadi tim doa, sempat muncul kekawatiran akan kondisi peserta yang sudah lelah, tetapi syukurlah sesi boleh berjalan dengan baik,dan saya yakin Tuhan terus menolong dan bekerja dalam setiap kesempatan yang ada. Malam hari itu kita belajat tentang "Kekuatan Jaringan", setidaknya memang demikianlah kehidupan kita, kita membutuhkan orang lain dalam hidup ini dan memang tidak di set untuk hidup seorang diri. Dalam konteks yang lebih luas, pemuda GKI seharusnya menyadari bahwa
salah satu potensi kuat yang kita miliki adalah jaringan itu sendiri, GKI berada di berbagai daerah alangkah indahnya jika kita semua bisa bersatu. Bersatu,bersehati, sepikiran, setujuan untuk melayani Tuhan dan sesama.
Hari ketiga dimulai dengan Sesi "Mengapa kita berliturgi?" disini kita belajar tentang arti dan makna liturgi dalam kebaktian kita,dan dalam hubungannya dengan kepemudaan kita.Bagaimana kita bisa "mengemas" kebaktian pemuda yang mewakili kebutuhan pemuda namun tetap dalam tataran ataupun alur2 pemahaman yang tepat. So,harapannya adalah bukan lagi pertanyaan seperti : "Boleh nggak kebaktian GKI pakai drum?","Boleh nggak pakai lagu di luar KJ NKB?" "Boleh tepuk tangan atau nggak sich?", dsb, namun kita disini sebagai pengurus2 di masing2 gereja mampu memberikan
penjelasan yang baik buat teman pemuda yang lain, serta terus eksplorasi sebuah ibadah yang berjiwa muda, namun tetap dalam pemahaman yang benar pula tentunya. Semoga!!
Sesi terakhir ditutup dengan panggilan untuk kerjakan bagianmu di gerajamu masing2 "Do Your Part!!". Sesi terakir ini diawali dengan Praise and Worship, pemuda diajak untuk memuji dan meyembah Tuhan lewat lagu2 dan doa yang dinyanyikan.Sesi ini dipimpin oleh Pdt Wahyu Pramudya, Wepe (begitulah beliau biasa dipanggil) mengajak perserta eksposisi tentang tokoh Yesaya, dalam Yesaya 6:1-11. Kita diajar bagaimana
memiliki Mata seorang pelayan (-yg bisa melihat jauh ke dalam kehadiran Tuhan daripada hanya melihat fenomena2 yang ada), hati seorang pelayan (-hati yang terus menyadari posisi diri di hadapan Tuhan), dan tangan dan kaki seorang pelayan (-yang mau taat akan apa yang Tuhan mau kerjakan untuk seorang pelayan). Di akhir sesi Wepe juga mengingatkan kita bahwa tatkala kita ingin melihat adanya sebuah perubahan dalam komunitas pelayanan kita maka hal yang mutlak adalah ketika perubahan2 itu diawali dengan adanya perubahan2 individu2 yang ada, terutama para pemimpin2nya.
Acara kamp diakiri dengan foto-foto bersama, dan kemudian kita peserta "diutus" kembali ke GKI setempat dengan semangat yang baru untuk melayani dan yang pasti untuk membagikan berkat2 yang sudah didapat melalui kamp ini. Sampai jumpa pada acara2 follow up dari kamp ini.
Refleksi pribadi :
1.Di tengah kinerja panitia yang mungkin tidak maksimal (terutama dalam detailing)saya sungguh menyadari Tuhan yang bekerja lewat semuanya, Tuhan jadikan segala sesuatunya baik adanya , Amazing, Thx God
2. Menurut saya kombinasi kamp ini sangat proporsional, suananya santai, kearabannya dapat, tetapi disisi lain juga kita mendapat pembinaan yang memperkaya kognitif kita, jiwa kita (-emosi) juga disentuh (disegarkan ,red). Very good. Apalagi ada PA nya juga wah keren2..
3. Peserta2nya juga membanggakan (ndak nakal2) sangat mudah diatur dan diarahkan, sampai2 panitia yang kewalahan karena jadi kelihatan molornya hehe. So, i think ini sebuah permulaan yang sangat baik, tinggal bagaimana mereka terus dipoles menjadi pelayan2 Tuhan yang dewasa dan efektif.
4. Panitia pun sangat baik, bener2 orang yang sudah ekspert di bidangnya, dan yang lebih membagakan menurut saya adalah kedewasaan mereka,saya banyak belajar dari personal2 mereka. Terus berkarya Frendz, Tuhan menyertai kita selalu.
5. Diatas semuanya saya secara pribadi kembali disegarkan dalam semangat untuk terus melayani Tuhan lewat teman2 pemuda yang Tuhan percayakan di GKI Kutisari Indah, rasannya banyak yang pengen saya bagi dan ajarkan buat mereka hehehe. Paling tidak salah satunya ya lewat tulisan ini.. ;) Salam.
dari sudut pandang seorang peserta sekaligus panitia.
Andri- (beserta kontingen yang lain : Angel, Agnes, Tinus)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Me
About Me
- Andri Prasetya
- Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
- All the way my savior leads me, what have i to ask beside
No comments:
Post a Comment